Ada dua pohon, yang satu tumbuh di pinggir sungai yang airnya mengalir tenang. Dan yang satu lagi tumbuh lebih ke tengah daratan. Pohon yang tumbuh di pinggiran sungai ini lebih berdaun lebih lebat dan cepat berbuah, karena tanah di sekitarnya selalu basah dan gembur, menyediakan segala jenis makanan yang dibutuhkannya. Sementara pohon yang berdiri tegak lebih ke tengah daratan, tumbuh dengan lebih lambat.
Suatu ketika, tiba - tiba datang badai dan banjir bandang. Seluruh tanaman di tepi sungai tersapu air bah yang mengalir deras. Hampir semua tumbuhan habis tersapu -- termasuk pohon yang berada di pinggir sungai. Satu - satunya pohon yang masih berdiri tegak adalah pohon yang lebih ke tengah daratan. Ketika tanah di bawah pohon tersebut terkuak tersibak badai, tampaklah akar pohon itu tertancap dalam dan lebar. Akar itu kelihatan besar.
Ketika keadaan masih 'aman dan damai', pohon yang ada di daratan tadi sulit mendapatkan sumber - sumber makanan yang dibutuhkan karena tanahnya keras dan kering, dan posisinya yang jauh dari air sungai. Untuk terus hidup, ia berusaha keras menjulurkan akarnya, menembus kerasnya tanah, untuk mencapai sungai guna mendapatkan air dan makanan. Alhasil, akar pohon itu menjadi panjang, dalam, dan besar. Ketika badai datang menyapu apa saja yang ada di permukaan tanah, akar pun menjadi pencengkeram dan penahan pohon itu agar dapat bertahan di tengah arus yang deras.
Masalah memang menyakitkan tapi masalah justru anugerah. Beda dengan system mgkin tak nyaman tapi system yg kita ikuti mungkin "out of mind" akan membuat kita hidup dan berpikir di atas rata2 orang lain.. Saat ini kita diberi kesempatan untuk memperbesar otot - otot kita sendiri(afirmasi bagi yg merasa beban hidupnya sungguh berat). Namun, bersabarlah, karena kita sedang di"godhog" menjadi orang sukses. Tuhan juga tidak akan memberikan beban yang tidak dapat dipikul oleh manusia.
Review: dalam Surat Al Insyirah 5-6 :
"Fa inna ma’a al-’usri yusran"
sebab sesungguhnya bersama kesulitan ITU ada kemudahan = because verily with THE difficulty there is relief
"Inna ma’a al-’usri yusran"
sesungguhnya bersama kesulitan ITU ada kemudahan = verily with THE difficulty there is relief
Sesuai hadits Rasulullah SAW:
“Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan …”
HR Al-Hakim dalam al-Mustadrak No 3910 (al-Maktabah asy-Syaamilah)
BAPANDA GURU, adalah seorang Wali Qutub Tarekat Naqsyabandiyah. Beliau pernah berfatwa: manusia mendoa untuk menolak bala, tapi seorang wali mendoa agar mendapat bala. Sungguh fatwa yang begitu rancu artinya. Padahal, kalau kita dapat memahami makna tersirat dari perkataan BAPANDA GURU, agar BAPANDA GURU selalu diperhatikan dan mendapat kasih sayang dari NENEK GURU PROF. KHADIRUN YAHYA. Dengan datangnya bala penyakit, alam gonjang - ganjing karena bencana, perang dimana - mana, dan manusia khawatir akan kiamat. Toh, semua macam penyakit, bencana alam, peperangan, kelaparan dan hal yang lainnya, pasti dapat disembuhkan dan diselesaikan oleh BAPANDA GURU.
Tak ada jalan pintas, untuk mencapai sukses. Tak ada akar yang dalam dan besar, tanpa tanah yang keras dan jauh dari sumber air dan makanan. Tak akan ada BAPANDA GURU H.SS. DER MOGA BARITA RAJA MUHAMMAD SYUKUR, apabila Ia tidak pernah mengabdi kepada GURU nya, PROF. KHADIRUN YAHYA. Semua itu, BAPANDA GURU peroleh dengan rasa sakit.Tidak cuma sekali, tapi berkali-kali. Namun BAPANDA GURU tetap istiqomah dan berkesinambungan, pantang menyerah, sehingga hasilnya sampai sekarang bisa kita lihat.
So, jangan melihat sekilas saja, tentang enaknya jadi wali. Tapi lihatlah apa yang telah BAPANDA GURU perbuat untuk NENEK GURU.....
Jika kita bisa mencontoh Guru kita yg merupakan Orang SUKSES, kesuksesan Beliau lahir karena out of mind, kerja keras, pantang menyerah berkesinambungan...dan tentu saja SEMANGAT!! hingga sekarang...
Y.M.M.D.B.R.M.SYUKUR...WALIAM MURSYIDA...ANAK MURID DARI Y.M.M.KAKEK KADIRUN YAHYA.M.A
SANG PENUNTUN HATI...SANG PENUNJUK....Y.Y.K.A.2.BATAM
